Sabtu, 22 Februari 2014

Kebakaran di Kampung Jaton Minahasa, Fahar Hanya Selamatkan Baju Dinas

Peristiwa kebakaran yang terjadi Jumat (21/2/2014 sekitar pukul 17.00 Wita di Kelurahan Kampung Jawa Tondano  (Jaton) masih terpatri jelas bagi keluarga korban. Bagaimana api melalap habis rumah mereka, terlebih merenggut nyawa ibu dan nenek mereka terkasih Aspiah Baderan (70).

Tepat sehari setelah peristiwa itu, Sabtu (22/2/2014),  pekarangan dua rumah tersebut sudah dipasangi tenda. Terlihat sekumpulan orang duduk, saling bercengkerama. Sementara di meja seberang para muda-mudi sedang mengaji.  Mereka merupakan keluarga korban, namun bukan pemilik rumah yang ditinggal nenek Aspiah. Kala itu mereka berada di rumah  Haji Sahid Kyaidemak, tepat di depan rumah. Di rumah itulah untuk sementara keluarga korban kebakaran berteduh.

Kemudian muncul seorang pria dengan sarung dan kopiah. Dia menyambut kedatangan Tribun Manado. Wajahnya lesu, matanya terlihat sembab. Pria itu adalah Fahar Kyaidemak, menantu nenek Aspiah yang serumah dengannya. Meski sangat sedih, Fahar mengaku ikhlas menerima musibah ini. Menurutnya, ada kuasa yang tak mampu dibendung manusia. "Kadang kita maunya begini, namun ternyata Tuhan berkehendak lain," ujarnya.

Sebelum kepergian nenek Aspiah, Fahar dan keluarga sebenarnya sudah mendapat tanda-tanda. Hal yang tak biasa dilakukan Aspiah. "Mama tak pernah menyuruh saya untuk main bulutangkis. Tapi kemarin (Jumat, Red) tiba-tiba dia suruh saya main bulutangkis. Saya biasanya pergi sesudah Salat Azar, tapi sebelum itu mama sudah menyuruh saya. Pada kemarinnya, Kamis, kami keluarga juga bersih-bersih di rumah. Seperti tak biasanya," kenangnya.

Hingga kemarin, penyebab kebakaran tersebut belum diketahui sama sekali karena saat itu hanya Nenek Aspiah sendiri yang di dalam rumah. "Saya pergi main bulutangkis, istri di kantor, anak saya pergi mengaji. Hanya mama yang di rumah. Belum terprediksi apa penyebabnya," kata Fahar.

Sesaat sebelum kejadian, Aspiah berada di rumah Haji Sahid. Saat tak ada orang di rumah, keluarga memang meminta nenek Aspiah jalan-jalan ke rumah warga agar lebih aman. "Kalau sendiri di rumah kan bisa jadi apa-apa, tapi apa yang kami khawatirkan ternyata terjadi juga," ujarnya.

Harta benda mereka ludes tak tersisa, dengan cepat api langsung menguasai rumah Fahar. Terlebih saat itu tak ada orang lain. Tetangga yang hendak membantu pun sudah tak sempat. Beruntung mobil Fahar masih terselamatkan. Selain mobil dan baju di badan, masih ada yang terselamatkan dari kebakaran itu. "Hanya baju dinas kerja saya yang selamat," ujar Fahar sembari memperlihatkan baju yang terbungkus dengan plastik itu. Fahar sehari-hari berprofesi sebagai pegawai navigasi Direktorat  Jendral Perhubungan Laut Kenavigasian yang berkantor di Gunung Makawemben.

Setelah peristiwa itu, bantuan datang silih berganti. Fahar  bersyukur ia dan keluarga tak merasa kekurangan sedikit pun. Dinas Sosial Pemkab Minahasa diwakili oleh Theo Umbas langsung turun lokasi membawa bantuan. Juga dari Ketua dan Sekretaris KNPI Minahasa. Tak ketinggalan para keluarga dan tetangga. Banyak hikmah yang Fahar ambil dari kejadian ini. "Harus perbanyak koreksi diri dan lebih waspada. Jalan apapun yang kita tempuh kalau Tuhan berkenan lain pasti akan terjadi," demikian Fahar. (*)

Penulis: Finneke_Wolajan
Editor: Robertus_Rimawan
sumber: www.tribunmanado.co.id
(Minggu, 23 Februari 2014 12:05 WITA)

Rabu, 19 Februari 2014

Pembentukan Kabupaten Minteng Terkendala Bencana

Proses pembentukan Kabupaten Minahasa Tengah terkendala oleh bencana yang terjadi hampir di seluruh Indonesia, pertengahan Januari 2014 silam. Demikian diungkap Paula Sinjal, anggota Komisi II DPR RP dalam sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara oleh Majelis Permusyawaratwan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Selasa (11/2).
Dikatakannya, sebenarnya calon Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Minteng sudah diagendakan untuk dibahas, namun hal yang tak terprediksi terjadi sehingga tertunda. "Sebelumnya, Kemendagri dalam hal ini Irjen DOB meminta empat bulan untuk membahas kajian Minteng. Itu juga menjadi waktu pembenahan dan verifikasi bagi daerah yang belum lengkap. Waktu tersebut lama karena banyak yang harus dibahas. Setelah pembahasan tersebut, sedianya Januari akan kembali ke DPR RI untuk dibahasa kembali," terangnya.
Sebenarnya, Lanjut Paula, dalam waktu yang sangat sempit ini, bisa dibahas. Namun kemungkinan golnya sangat sedikit. "Pembahasa di komisi satu bulan, badan legislasi satu bulan. Sedangkan di atas 10 Maret, kami harus kembali ke daerah masing-masing untuk kampanye. Sisa waktu satu bulan ini takkan cukup," tuturnya.
Menurutnya, kemungkinan pembahasan akan dilakukan setelah pemilihan Calon Legislatif April mendatang. Dan hampir dipastikan Kabupaten Minteng akan lahir setelah Indonesia memiliki Presiden baru. "Selesai Pilpres pada Oktober 2014 mendatang," ungkapnya.
Terkait Kota Langowan, saat ini tinggal menunggu kedatangan tim Visitasi ke Langowan. "Kalau Langowan sudah siap, tugas di DPR RI sudah usai selanjutnya tinggal dari Kemendagri. Mereka akan datang dalam waktu dekat ini," jelasnya.
Paula juga menyinggung soal moratorium pemekaran kecamatan dan kelurahan/desa. Dikatakannya, sesuai surat edaran Mendagri tahun 2012 lalu, moratorium masih akan terjadi. "Nanti seusasi pemilihan Pilpres Oktober 2014 nanti, baru moratorium itu dicabut. Karena moratorium ini menjadi penghambat bagi daerah untuk memekarkan diri," ungkapnya. *

sumber: tribun_ manado Rabu, 12 Februari 2014

Senin, 17 Februari 2014

Bocoran Spesifikasi Android Nokia Beredar

KOMPAS.com - Gosip mengenai Nokia "Normandy" makin santer terdengar. Belakangan, ponsel Android low-end ini nongol di situs online retailer The Gioididong.com asal Vietnam.

Bersama dengan sejumlah gambar situs tersebut turut membeberkan informasi yang disinyalir menggambarkan spesifikasi resmi Nokia Normandy. Isinya kurang lebih serupa dengan informasi terdahulu yang sudah pernah beredar.

Nokia Normandy disebutkan memiliki layar 4 inci dengan resolusi FWVGA (850x480), prosesor dual-core Snapdragon 200 berkecepatan 1 GHz, RAM 512MB, kamera 5 megapixel, dan OS Android 4.4 Kitkat.

Kelengkapan lain mencakup dukungan dual-SIM dan slot kartu memori micro-SD hingga 32 GB.

Retailer online itu juga menyebutkan bahwa Normandy bakal memiliki akses ke sejumlah layanan Google, seperti toko aplikasi Google Play, Google Now, YouTube, Calendar, Maps dan Search.

Sebelumnya, sumber KompasTekno membenarkan bahwa Normandy memang bakal dilengkapi kapabilitas dual-SIM dan menggunakan OS Android 4.4 Kitkat.

Diketahui pula bahwa ponsel ini ternyata sudah "mendarat" di Indonesia. Nokia diam-diam telah mengajukan permohonan sertifikasi Nokia Normandy di Ditjen Sumber daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika di bawah kode RM-980.

Normandy disinyalir bakal diperkenalkan secara resmi dalam ajang Mobil World Congress di Barcelona, Spanyol, Februari mendatang. Normandy disebut menyasar segmen pasar menengah ke bawah dengan kisaran harga 150 dollar AS.
Editor: Wicak Hidayat
Sumber kompas.com